Subscribe:

Pages

Sabtu, 20 Maret 2010

Mahabatullah ( Cinta Kepada Allah )

Assalamualaikum Wr.Wb.

Yang pertama-tama marilah kita panjatkan puji serta syukur kita kehadirat Allah SWT. Karena dengan rahmatnya kita masih dalam keadaan sehat wal afiat. Shalawat serta salam tidak lupa kita sanjungkan kepada suri tauladan kita serta idola kita yaitu Nabi Muhammad SAW. beserta keluarganya dan para sahabatnya.
Disini kita akan membahas masalah cinta yaitu Mahabatullah ( Cinta Kepada Allah ). Cinta itu fitrah dan anugrah yang di berikan oleh Allah. Orang yang sedang jatuh cinta akan merasakan semangat karena manusia memiliki hormon endofin. Cinta adalah gejolak jiwa di mana hati mempunyai kecenderungan yang kuat terhadap apa yang disenanginya.

Tanda-tanda cinta kepada Allah:
1. Selalu ingat dengan dirinya.
2. Ketika disebut namanya maka hati akan berdebar.
3. Rela berkorban.

Cinta kepada Allah ialah cinta paling hakiki. Hakikat cinta ada 2 yaitu:
1. Cinta yang mengikut syariat. Dasarnya yaitu Iman.
2. Cinta yang tidak mengikuti syariat. Dasarnya yaitu Syahwat atau Hawa Nafsu.
Cinta harus berdasarkan syariat Allah. Jika manusia cinta karena hawa nafsu maka ia diibaratkan seperti hewan ternak. Cinta kepada ayah, ibu, teman dan lain-lain ialah cabang dari cinta kepada Allah.

Tingkatan Cinta

Menurut Ibnu Qayyim Al-Jauzi, cinta ada 6 tingkatan yaitu:
1. peringkat ke-1 ( Tatayyum ) yang merupakan hak Allah.
2. peringkat ke-2 ( ‘Isyk ) yang merupakan hak Rsulullah SAW.
3. peringkat ke-3 ( Syauq ) cinta antara mukmin dengan mukmin lainnya.
4. peringkat ke-4 ( Shababah ) cinta sesama muslim yang melahirkan Ukhuwah
Islamiyah.
5. peringkat ke-5 (‘Ithf ) simpati yang ditujukkan kepada sesama.
6. peringkat ke-6 cinta kepada selain manusia. Ex: cinta kepada harta benda

Tahapan-tahapan menuju cinta kepada Allah:
1. Membaca dan mengerti makna yang terkandung di dalam Al-Qur’an.
2. Taqorrub kepada Allah.
3. Dzikir kepada Allah dalam setiap tingkah laku.
4. Cinta kepada Allah melebihi cinta kepada yang lain.
5. Menghayati kebaikan, kebesaran, dan nikmat Allah.
6. Ketertundukan hati secara totalitas.
7. Bergaul dengan orang-orang yang mencintai Allah.
Sekian dari saya. Atas kekurangannya saya memohon maaf karena manusia tempat berbuat khilaf.
Wassalamualaikum Wr.Wb.

0 komentar:

Posting Komentar