Subscribe:

Pages

Minggu, 21 Februari 2010

BAGI KAMU YANG MASIH JOMBLO

Ayyuhal Jomblouun…bagi anda yang menjomblo karena alasan ideologis Laa Takhof wa Laa Tahzan karena anda benar sebelum jodoh menghampiri anda.

Coba anda tanyakan beberapa pertanyaan di bawah ini kepada mereka yang berpacaran :

1.Apakah anda dapat berlaku jujur tentang hal ihwal adegan yang pernah anda lakukan waktu berpacaran dengan si A, B, C, s/d Z, kepada calon pasangan yang akan menjadi istri/suami anda yang sesungguhnya? Kalau tidak, mengapa anda berani mengatakan, pacaran merupakan satu bentuk pengenalan kepribadian antara dua insan yang saling jatuh cinta dengan dilandasi sikap saling percaya? Sedangkan kenapa kepada calon pasangan hidup anda yang sesungguhnya anda berdusta? Bukankah sikap keterbukaan merupakan salah satu kunci terbinanya keluarga sakinah?

2.Mengapa anda pusing tujuh keliling untuk memutuskan seseorang menjadi pendamping hidup anda? Apakah anda takut mendapatkan pendamping yang telah sekian kali berpindah tangan? Tapi mengapa anda begitu gemar berpacaran, hingga melahirkan korban baru yang siap pindah tangan dengan kondisi menyedihkan dari tangan anda?


3.Jika anda diminta menjatuhkan pilihan terhadap dua calon pasangan untuk menjadi pendamping hidup anda, yang satu pernah berpacaran dan yang lainnya teguh memegang Syari’at tidak berpacaran, yang mana akan anda pilih? Tentu tak diragukan lagi anda akan memilih yang kedua. Tapi mengapa anda berpacaran dengan orang lain, sementara anda menginginkan pendamping hidup yang bersih?

4.Bagaimana perasaan anda, jika mengetahui istri/suami anda sekarang, memiliki nostalgia berpacaran? Tentu anda kecewa bukan kepalang. Tapi mengapa anda melakukan adegan serupa terhadap seseorang yang nantinya akan menjadi pendamping hidup orang lain?

5.Kalaupun istri/suami anda sekarang mau buka mulut tentang nostalgia berpacarannya sebelum menikah dengan anda, Apakah anda percaya jika dia bilang “saat itu kami hanya bicara biasa-biasa saja dan tidak saling bersentuhan sedikitpun? Kalau tidak, mengapa ketika berpacaran anda bersentuhan dan berciuman, anda bilang itu sekedar bumbu penyedap?

6.Jika anda telah menjadi seorang Ayah atau Ibu dari anak-anak anda, apakah anda senang memiliki anak yang selalu menjadi pengorban atau korban pacaran? Kalau tidak, mengapa anda begitu tega menyeret orang tua anda ke dalam bara api Neraka? Anda tuntut mereka di hadapan Allah karena tidak melarang anda berpacaran dan tidak menganjurkan anda untuk segera menikah?

Mari kita bernasyid…

Jadi Ikhwan
Jangan punya pikiran sempit
Mikir ko berbelit-belit
Ayo dong buru-buru merit
Jangan Cuma bisa berkelit

Begini Akh
Bukan ane ga mau nikah
Hidup ane lagi payah
Kasih dong ane jalur ma’isyah
Nanti ane buruan walimah

Jadi Akhwat
Jangan bikin syarat yang berat
Mikir ko kayak orang Barat
Nanti satupun bisa ga dapat
Jadi perawan sampai kiamat

Begini Ukh
Bukan ane ga mau patuh
Hidup ane masih keruh
Kasih dong ane doa yang teduh
Pasti ane ga nyari yang jauh

0 komentar:

Posting Komentar