Subscribe:

Pages

Sabtu, 20 Maret 2010

Pemuda Antara Harapan Dan Kenyataan

Assalamualaikum Wr.Wb.

Yang pertama-tama marilah kita panjatkan puji serta syukur kita kehadirat Allah SWT. Karena dengan rahmatnya kita masih dalam keadaan sehat wal afiat. Shalawat serta salam tidak lupa kita sanjungkan kepada suri tauladan kita serta idola kita yaitu Nabi Muhammad SAW. beserta keluarganya dan para sahabatnya.

Di sini kita akan membahas masalah Pemuda Antara Harapan Dan Kenyataan. Dalam kehidupan kita sehari-hari kita selalu saja di penuhi dengan berbagai masalah. Di dalam permasalahan itu kita harus mengetahui akar dari masalah itu. Setelah kita mengetahui akar masalah itu kita dapat menemukan solusi dari permasalahan tersebut. Di dalam kehidupan kita Allah hanya memberikan 2 jalan yaitu kebaikan dan keburukan. Allah tidak suka hambanya yng saleh sendiri. Maksudnya adalah kita harus mengajak umat manusia untuk bertaqwa kepada Allah SWT. Di dalam Hadist Riwayat Muslim yang berbunyi “ Sebaik-baik Manusia Adalah Manusia Itu Dapat Bermanfaat Bagi Orang Lain “. Jadi, kita harus bermanfaat bagi orang lain bukan hanya bermanfaat bagi diri sendiri.

Kita sebagai umat nabi Muhammad SAW. harus mengikuti semua perbuatan atau akhlak Rasulullah SAW. karena beliau adalah idola kita. Di dalam hidup kita mempunyai rasa takut dan khawatir. Rasa takut dan khawatir adalah mental blog negative kita. Ketika kita ingin meminta izin kepada orang tua kita mendapat izin kenapa? Itu karena orang tua kita tidak percaya kepada kita. Seandainya mereka percaya kepada kita pasti mereka mengijinkannya.

SELF BARRIES terdiri dari :
1. Usia 4. Gender
2. Pendidikan 5. Kelemahan dan Kekurangan
3. Status social 6. Keluarga

SUDAHKAH ANDA MENGENALI DIRI ANDA? Dari pertanyaan tersebut bahwasanya orang yang
sudah mengenali dirinya sendiri maka dia akan mengenali Allah SWT. Setiap orang pasti mempunyai mimpi. Dari mimpi tersebut pasti akan menjadi nyata jika kita mau berusaha untuk mewujudkannya. Allah akan memberiakn jalan kepada kita jika kita niat dan fokus terhadap apa yang kita ingin lakukan. Jadi, “ Kita jangan hanya bermimpi saja jadikanlah mimpi kita menjadi nyata dengan Niat, Fokus, dan Usaha “.

BANGGA JADI YANG BERBEDA…!!!!!!!!

Untuk menjadi yang berbeda dari yang lain maka kita harus mempunyai:
1. nilai tambah yaitu nilai tambah di mata Allah. Nilai tambah di mata Allah yaitu
keimanan kita.
2. keunikan amal.
Satu pesan saya yaitu “ Selalu Mencoba Keras Untuk Menjadi Yang Terbaik Dan Terbaik Hanya Untuk Allah “.

Sekian dari saya. Atas kekurangannya saya memohon maaf karena manusia tempat berbuat khilaf.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Mahabatullah ( Cinta Kepada Allah )

Assalamualaikum Wr.Wb.

Yang pertama-tama marilah kita panjatkan puji serta syukur kita kehadirat Allah SWT. Karena dengan rahmatnya kita masih dalam keadaan sehat wal afiat. Shalawat serta salam tidak lupa kita sanjungkan kepada suri tauladan kita serta idola kita yaitu Nabi Muhammad SAW. beserta keluarganya dan para sahabatnya.
Disini kita akan membahas masalah cinta yaitu Mahabatullah ( Cinta Kepada Allah ). Cinta itu fitrah dan anugrah yang di berikan oleh Allah. Orang yang sedang jatuh cinta akan merasakan semangat karena manusia memiliki hormon endofin. Cinta adalah gejolak jiwa di mana hati mempunyai kecenderungan yang kuat terhadap apa yang disenanginya.

Tanda-tanda cinta kepada Allah:
1. Selalu ingat dengan dirinya.
2. Ketika disebut namanya maka hati akan berdebar.
3. Rela berkorban.

Cinta kepada Allah ialah cinta paling hakiki. Hakikat cinta ada 2 yaitu:
1. Cinta yang mengikut syariat. Dasarnya yaitu Iman.
2. Cinta yang tidak mengikuti syariat. Dasarnya yaitu Syahwat atau Hawa Nafsu.
Cinta harus berdasarkan syariat Allah. Jika manusia cinta karena hawa nafsu maka ia diibaratkan seperti hewan ternak. Cinta kepada ayah, ibu, teman dan lain-lain ialah cabang dari cinta kepada Allah.

Tingkatan Cinta

Menurut Ibnu Qayyim Al-Jauzi, cinta ada 6 tingkatan yaitu:
1. peringkat ke-1 ( Tatayyum ) yang merupakan hak Allah.
2. peringkat ke-2 ( ‘Isyk ) yang merupakan hak Rsulullah SAW.
3. peringkat ke-3 ( Syauq ) cinta antara mukmin dengan mukmin lainnya.
4. peringkat ke-4 ( Shababah ) cinta sesama muslim yang melahirkan Ukhuwah
Islamiyah.
5. peringkat ke-5 (‘Ithf ) simpati yang ditujukkan kepada sesama.
6. peringkat ke-6 cinta kepada selain manusia. Ex: cinta kepada harta benda

Tahapan-tahapan menuju cinta kepada Allah:
1. Membaca dan mengerti makna yang terkandung di dalam Al-Qur’an.
2. Taqorrub kepada Allah.
3. Dzikir kepada Allah dalam setiap tingkah laku.
4. Cinta kepada Allah melebihi cinta kepada yang lain.
5. Menghayati kebaikan, kebesaran, dan nikmat Allah.
6. Ketertundukan hati secara totalitas.
7. Bergaul dengan orang-orang yang mencintai Allah.
Sekian dari saya. Atas kekurangannya saya memohon maaf karena manusia tempat berbuat khilaf.
Wassalamualaikum Wr.Wb.

Jumat, 05 Maret 2010

Taubatnya Seorang Pemuda

Cerita ini di kisahkan dari pengalaman seorang remaja yang suka mabuk, berjudi, dan merokok. Nama pemuda ini adalah Syukron. Syukron adalah anak remaja yang mendapat cap di kalangan masyarakat di sekitar rumahnya. Syukron juga adalah seorang preman pasar yang kerjaannya adalah memalak pedagang.

Suatu hari ketika Syukron sedang memalak para pedagang, dia melihat seorang pembeli wanita yang cantik wajahnya. Dia adalah Gadis yaitu kembang desa di desanya. Syukron jatuh cinta kepadanya. Tidak lama kemudian Syukron berkenalan dengan Gadis. Setiap malam Syukron berkunjung ke rumah Gadis. Namun Gadis tahu siapa sebenarnya Syukron. Ketika Syukron melamarnya Gadis menolak Syukron pun bingung. Akhirnya dia bertanya kepada Gadis

“ Dis! Kenapa kamu tidak mau menerima aku? “ Tanya Syukron.
“ Ron! Aku hanya kamu merubah sikapmu itu. “, Jawab Gadis.
“ Tapi apakah aku bisa seperti itu, Dis? “ Tanya Syukron kembali.
“ Insya ALLAH bisa jika kamu niat dan mempunyai tekad yang tinggi “, Jawab Gadis memberi saran.

Akhirnya Syukron berjanji akan merubah sikapnya itu. Kini Syukron rajin Shalat di masjid dan tilawah setiap selesai Shalat. Kadang-kadang dia mengikuti pengajian bersama remaja islam di sekitar rumahnya. Di suatu malam di masjid dekat rumahnya ada pemilihan ketua ramaja islam yang baru. Akhirnya Syukron menjadi anggota Remaja Islam yang baru. Gadis melihatnya dan dia menerima Syukron. Karena masih ragu-ragu Gadis mengetest Apakah Syukron sudah berubah? Ternyata dia sudah berubah benar-benar. Akhirnya Syukron dan Gadis bertunangan. Syukron juga sekarang naik menjadi ketua remaja islam yang baru dan mengajukan diskusi setiap bulannya.

* Tamat *

Ta'rifatul Insan ( Mengenal Manusia )

Assalamualaikum Wr.Wb.

Yang pertama-tama marilah kita panjatkan puji serta syukur kita kehadirat ALLAH swt. Karena dengan rahmatnya kita masih dalam keadaan sehat wal afiat. Shalawat serta salam tidak lupa kita sanjungkan kepada suri tauladan kita serta idola kita yaitu Nabi Muhammad SAW. beserta keluarganya dan para sahabatnya.

Disini kita akan membahas Ta’rifatul Insan ( Mengenal Manusia ). Kita mengenal manusia dari asal-usulnya. Manusia berasal dari Ruh dan Jasad. Waktu kita masih kecil hingga sekarang kita membutuhkan makanan dan minuman. Makanan dan minuman tersebut berasal dari tanah. Ruh kita ditupkan oleh ALLAH swt. Ketika umur kita masih 4 bulan di dalam rahim ibu kita. Pada saat itu ALLAH swt. Dan ruh tersebut berkomitmen yaitu bahwa ALLAH swt. Adalah Tuhan bayi tersebut.

Dari ruh dan jasad tersebut manusia mempunyai :

1. Qalbu ( Hati )
Hati manusia dengan hati hewan berbeda karena hati manusia mempunyai perasaan. Di dalam hati manusia terdapat Azam yang artinya keinginan.

2. Aqlu ( Akal )
Selain itu manusia juga mempunyai akal. Inilah yang membedakan manusia sebagai khalifah di bumi ini. Setelah akal berpikir maka akal mempunyai potensi besar. Manusia bangga dengan karyanya maka dia lupa dengan Yang Maha Karya dibelakangnya. Dari akal ini lahirlah ilmu.

3. Jasad
Jasad buakn hanya di lihat dari tubuhnya, tapi di lihat dari kekuatannya/daya tahan. Cara memeliahara jasad yaitu dengan berolahraga. Dari jasad ini lahir juga yang namanya amal yaitu Ibadah.

Dari ke-3 potensi tersebut manusia di muka bumi ini dititipkan amanah yaitu :
1. Ibadah
2. Pemimpin

Dari amanah di atas jika di kerjakan maka akan mendapat pahala. Selanjutnya yaitu manfaat dari mengenal manusia. Manfaat/fungsi dari mengenal manusia adalah :
1. Agar kita mengakui adanya ALLAH swt.
2. Agar kita tidak dapat menyombongkan diri

Arti penting dari mengenal manusia dalam kehidupan sehari-hari adalah agar manusia menyadari bahwa perbedaan yang terjadi semuanya sama asal-usulnya. Waalupun Indonesia berbeda-beda suku, agama, dan Ras kita tetap sama semua di mata ALLAH swt. Semakin kita mengenal diri orang lain maka kita semakin saling menghargai. Laki-laki mempunyai sifat bepikir/logika sedangkan perempuan mempunyai perasaan.

Selanjutnya saya akan membahas masalah manusia sebagai pemimpin di muka bumi ini. Di dalam diri kita sebenarnya ada rasa kepemimpinan namun rasa itu kita tidak dapat kembangkan. Cara mengembangkan potensi kepemimpinan yaitu :
1. Mulailah dengan diri sendiri
2. Menghargai orang lain
3. Jangan membedakan kita dengan orang lain

Ada sebuah kata mutiara mengatakan “ Kalau Anda Menggerakkan Orang lain Andalah Yang memimpin “

Sekian dari saya. Atas kekurangannya saya memohon maaf karena manusia tempat berbuat khilaf.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Rabu, 03 Maret 2010

Pacaran Dalam Pandangan Islam

a. Islam Mengakui Rasa Cinta

Islam mengakui adanya rasa cinta yang ada dalam diri manusia. Ketika seseorang memiliki rasa cinta, maka hal itu adalah anugerah Yang Kuasa. Termasuk rasa cinta kepada wanita (lawan jenis) dan lain-lainnya.

“Dijadikan indah pada manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik .”(QS. Ali Imran :14).

Khusus kepada wanita, Islam menganjurkan untuk mengejwantahkan rasa cinta itu dengan perlakuan yang baik, bijaksana, jujur, ramah dan yang paling penting dari semau itu adalah penuh dengan tanggung-jawab. Sehingga bila seseorang mencintai wanita, maka menjadi kewajibannya untuk memperlakukannya dengan cara yang paling baik.

Rasulullah SAW bersabda,”Orang yang paling baik diantara kamu adalah orang yang paling baik terhadap pasangannya (istrinya). Dan aku adalah orang yang paling baik terhadap istriku”.

b. Cinta Kepada Lain Jenis Hanya Ada Dalam Wujud Ikatan Formal

Namun dalam konsep Islam, cinta kepada lain jenis itu hanya dibenarkan manakala ikatan di antara mereka berdua sudah jelas. Sebelum adanya ikatan itu, maka pada hakikatnya bukan sebuah cinta, melainkan nafsu syahwat dan ketertarikan sesaat.

Sebab cinta dalam pandangan Islam adalah sebuah tanggung jawab yang tidak mungkin sekedar diucapkan atau digoreskan di atas kertas surat cinta belaka. Atau janji muluk-muluk lewat SMS, chatting dan sejenisnya. Tapi cinta sejati haruslah berbentuk ikrar dan pernyataan tanggung-jawab yang disaksikan oleh orang banyak.

Bahkan lebih ‘keren’nya, ucapan janji itu tidaklah ditujukan kepada pasangan, melainkan kepada ayah kandung wanita itu. Maka seorang laki-laki yang bertanggung-jawab akan berikrar dan melakukan ikatan untuk menjadikan wanita itu sebagai orang yang menjadi pendamping hidupnya, mencukupi seluruh kebutuhan hidupnya dan menjadi `pelindung` dan ‘pengayomnya`. Bahkan `mengambil alih` kepemimpinannya dari bahu sang ayah ke atas bahunya.

Dengan ikatan itu, jadilah seorang laki-laki itu `the real gentleman`. Karena dia telah menjadi suami dari seorang wnaita. Dan hanya ikatan inilah yang bisa memastikan apakah seorang laki-laki itu betul serorang gentlemen atau sekedar kelas laki-laki iseng tanpa nyali. Beraninya hanya menikmati sensasi seksual, tapi tidak siap menjadi the real man.

Dalam Islam, hanya hubungan suami istri sajalah yang membolehkan terjadinya kontak-kontak yang mengarah kepada birahi. Baik itu sentuhan, pegangan, cium dan juga seks. Sedangkan di luar nikah, Islam tidak pernah membenarkan semua itu. Kecuali memang ada hubungan `mahram` (keharaman untuk menikahi). Akhlaq ini sebenarnya bukan hanya monopoli agama Islam saja, tapi hampir semua agama mengharamkan perzinaan. Apalagi agama Kristen yang dulunya adalah agama Islam juga, namun karena terjadi penyimpangan besar sampai masalah sendi yang paling pokok, akhirnya tidak pernah terdengar kejelasan agama ini mengharamkan zina dan perbuatan yang menyerampet kesana.

Sedangkan pemandangan yang lihat dimana ada orang Islam yang melakukan praktek pacaran dengan pegang-pegangan, ini menunjukkan bahwa umumnya manusia memang telah terlalu jauh dari agama. Karena praktek itu bukan hanya terjadi pada masyarakat Islam yang nota bene masih sangat kental dengan keaslian agamanya, tapi masyakat dunia ini memang benar-benar telah dilanda degradasi agama.

Barat yang mayoritas nasrani justru merupakan sumber dari hedonisme dan permisifisme ini. Sehingga kalau pemandangan buruk itu terjadi juga pada sebagian pemuda-pemudi Islam, tentu kita tidak melihat dari satu sudut pandang saja. Tapi lihatlah bahwa kemerosotan moral ini juga terjadi pada agama lain, bahkan justru lebih parah.

c. Pacaran Bukan Cinta

Melihat kecenderungan aktifitas pasangan muda yang berpacaran, sesungguhnya sangat sulit untuk mengatakan bahwa pacaran itu adalah media untuk saling mencinta satu sama lain. Sebab sebuah cinta sejati tidak berentu sebuah perkenalan singkat, misalnya dengan bertemu di suatu kesempatan tertentu lalu saling bertelepon, tukar menukar SMS, chatting dan diteruskan dengan janji bertemua langsung.

Semua bentuk aktifitas itu sebenarnya bukanlah aktifitas cinta, sebab yang terjadi adalah kencan dan bersenang-senang. Sama sekali tidak ada ikatan formal yang resmi dan diakui. Juga tidak ada ikatan tanggung-jawab antara mereka. Bahkan tidak ada ketentuan tentang kesetiaan dan seterusnya.

Padahal cinta itu memiliki, tanggung-jawab, ikatan syah dan sebuah harga kesetiaan. Dalam format pacaran, semua instrumen itu tidak terdapat, sehingga jelas sekali bahwa pacaran itu sangat berbeda dengan cinta.

d. Pacaran Bukanlah Penjajakan / Perkenalan
Bahkan kalau pun pacaran itu dianggap sebagai sarana untuk saling melakukan penjajakan, perkenalan atau mencari titik temu antara kedua calon suami istri, bukanlah anggapan yang benar. Sebab penjajagan itu tidak adil dan kurang memberikan gambaran sesungguhnya dari data yang diperlukan dalam sebuah persiapan pernikahan.

Dalam format mencari pasangan hidup, Islam telah memberikan panduan yang jelas tentang apa saja yang perlu diperhitungkan. Misalnya sabda Rasulullah SAW tentang 4 kriteria yang terkenal itu.

Dari Abi Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW berdabda,”Wanita itu dinikahi karena 4 hal : [1] hartanya, [2] keturunannya, [3] kecantikannya dan [4] agamanya. Maka perhatikanlah agamanya kamu akan selamat. (HR. Bukhari Kitabun Nikah Bab Al-Akfa’ fiddin nomor 4700, Muslim Kitabur-Radha’ Bab Istihbabu Nikah zatid-diin nomor 2661)

Selain keempat kriteria itu, Islam membenarkan bila ketika seorang memilih pasangan hidup untuk mengetahui hal-hal yang tersembunyi yang tidak mungkin diceritakan langsung oleh yang bersangkutan. Maka dalam masalah ini, peran orang tua atau pihak keluarga menjadi sangat penting.

Inilah proses yang dikenal dalam Islam sebaga ta’aruf. Jauh lebih bermanfaat dan objektif ketimbang kencan berduaan. Sebab kecenderungan pasangan yang sedang kencan adalah menampilkan sisi-sisi terbaiknya saja. Terbukti dengan mereka mengenakan pakaian yang terbaik, bermake-up, berparfum dan mencari tempat-tempat yang indah dalam kencan. Padahal nantinya dalam berumah tangga tidak lagi demikian kondisinya.

Istri tidak selalu dalam kondisi bermake-up, tidak setiap saat berbusana terbaik dan juga lebih sering bertemua dengan suaminya dalam keadaan tanpa parfum. Bahkan rumah yang mereka tempati itu bukanlah tempat-tempat indah mereka dulu kunjungi sebelumnya. Setelah menikah mereka akan menjalani hari-hari biasa yang kondisinya jauh dari suasana romantis saat pacaran.

Maka kesan indah saat pacaran itu tidak akan ada terus menerus di dalam kehidupan sehari-hari mereka. Dengan demikian, pacaran bukanlah sebuah penjajakan yang jujur, sebaliknya sebuah penyesatan dan pengelabuhan.

Dan tidak heran kita dapati pasangan yang cukup lama berpacaran, namun segera mengurus perceraian belum lama setelah pernikahan terjadi. Padahal mereka pacaran bertahun-tahun dan membina rumah tangga dalam hitungan hari. Pacaran bukanlah perkenalan melainkan ajang kencan saja.

Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma`in, Wallahu A`lam Bish-shawab,
Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh
khabibun is offline

Gadis Impian

Sahabatku! Aku akan bercerita tentang kehidupanku waktu SMP. Namaku Rafli aku sekarang sedang kuliah. Aku mempunyai gadis impian. Namun sampai sekarang gadis itu belum bisa aku dapatkan cintanya.

Waktu aku SMP, aku mendapatkan banyak teman. Aku dekat sekali dengan teman-temanku. Namun ada teman sekelasku yang cantik. Katanya dia banyak sudah yang mencoba pendekatan dengannya. Dari kelas 7 SMP sampai kakak kelas yang 3 SMA mencoba untuk mendapatkan hatinya. Namun tidak ada yang diterima olehnya. Namun aku baru berani menanyakan hal itu saat kami naik kelas 8 SMP. Aku bertanya kepada dia kenpa semua cowok yang menembaknya semua ditolak olehnya. Dia bilang sama aku kalau tidak boleh pacaran sebelum kuliah. Akhirnya aku tahu satu alasan kenapa dia menolak cowok yang menembaknya.

Suatu hari sekolahku mengadakan study tour. Kami akan pergi ke beberapa museum di Jakarta. Kami di suruh berkumpul di lapangan sekolah. Pada saat itu kami memakai baju bebas. Aku melihat Rifka yaitu teman sekelasku yang aku ceritakan tampak begitu cantik. Aku pun terpesona akan kecantikannya. Pada saat itu jantung berdebar-debar dan darahku mengalir begitu cepat. Sampai di tempat tujuan aku dan Rifka jalan bersama karena aku dan dia adalah sahabat dekat. Namun pada saat itu aku gugup sekali dan tingkah laku ku tidak seperti biasanya.

“ Kenapa kamu Rafli kok tidak seperti biasanya? “, kata Rifka karena tingkah laku ku.
“ Tidak kok! Aku tidak gugup, ka! “, kataku dengan terbata-bata.
“ Jangan bohong kamu! Aku tahu kamu lagi bingung dengan penampilanku ini. Mank penampilan aku kenapa? “, kata Rifka
“ Ya nih! Kamu terlihat berbeda. Kamu lebih cantik daripada biasanya “, kataku
“ Ah masa sih? Kayanya aku biasa-biasa saja seperti dulu “, kata Rifka sambil tersenyum

Mungkin kata Rifka benar ya? Mungkin karena aku tidak terlalu memperhatikan dia waktu kelas 7. Aku dan Rifka kembali berkeliling museum. Sampai sore hari tiba, kami pun kembali ke sekolah dan kemudian pulang ke rumah masing-masing. Aku masih membayangkan betapa cantiknya Rifka tadi pagi.

Di malam hari, aku belajar seperti biasanya. Namun konsentrasiku tiba-tiba saja terganggu aka kecantikan Rifka pagi tadi. Aku terus membayangkannya. Akhirnya aku memutuskan untuk menelponnya karena aku sedang bosan. Aku dan Rifka pun asyik telpon-telponan hingga larut malam. Akhirnya kami mengakhiri pembicaraan kami.
Beberapa bulan kami lewati. Sampai ualngan akhir semester tiba. Aku berusaha dengan keras agar naik kelas dan mendapat juara kelas. Akhirnya kenaikan kelas tiba. Aku mendapat juara ke-2 di kelas sedangkan juara pertamanya adalah Rifka. Aku sungguh kagum kepadanya karena sifatnya itu yang sudah baik, pintar, cantik, ramah, dan rajin Shalat.Aku dan Rifka kembali sekelas pada kelas 9 SMP.

Aku masih bertemanan akrab dengannya. Kali ini Rifka tampak berbeda sekali. Dia semakin lama semakin cantik dan imut. Aku pun sebagai lelaki semakin tergoda dengan kecantikannya. Namun aku masih pada prinsipku yaitu mengutamakan sekolah. Aku juga tahu kalau aku menembaknya percuma karena dia tidak akan pacaran sebelun kuliah. Tapi karena perasaanku tidak dapat di bohongin. Aku pun mencoba menanyakan ini kepadanya.

Sampai suatu hari aku mendapat waktu yang tepat untuk bertanya hal tersebut kepada Rifka. Pada saat itu aku dan teman-teman sedang berlibur ke Kebun Raya Bogor. Aku berjalan berdua bersama Rifka sambil mengobrol.

“ Ka! Bagaimana sih rasanya suka kepada seseorang? “, aku bertanya dengan malu-malu.
“ Ya…..aku sih belum tahu soalnya belum pernah mengalaminya. Mank Rafli suka sama siapa? Cye….cye….cye…..”, kata Rifka sambil meledekku
“ Tidak kok! Aku kan cuma tanya doank. Mank beneran Rifka tidak mau pacaran sebelum kuliah. “, kataku.
“ Iya, aku mau menuruti kata-kata orang tuaku. Aku mau membuat mereka bangga “, katanya.
“ Kamu hebat, Ka! Aku kagum sama prinsip kamu yang tidak pernah pecah “, kataku sambil memberi jempolku.
“ Ah! Kamu bisa saja, Raf! Aku kan cuma menuruti kata-kata orang tuaku. Rafli sendiri bagaimana? Biasanya cowok itu pacaran? “, kata Rifka sambil tersenyum. “ Rifka cantik juga ketika tersenyum “, kataku dalam hati.
“ Oh….! Kalau aku sih belum ada yang cocok. Lagipula kayaknya aku tidak mau pacaran dulu. Aku takut mengganggu konsentrasik “, kataku.
“ Ya benar itu, Raf! Padahal apa untungnya sih kita pacaran? “, Rifka bertanya penasaran.
“ Kata sebagian temanku mereka berpacaran untungnya sih buat mendapat dorongan dari luar. Tapi menurut aku pacaran anak sekarang sudah di luar syariat islam “, kataku dengan tegas.
“ Ya tuh. Sampai-sampai mereka melakukan zina “, katanya menambahkan.

Karena hari sudah sore kami pun pulang bersama-sama. Aku pun semakin bingung bagaiman mengungkapkan isi hatiku kepadanya. Sampai tiba saatnya pengumuman kelulusan. Ternyata aku lulus dan Rifka pun begitu. Kemudian Rifka membrikan selamat kepadaku. Kami pun saling berjabat tangan. Pada saat itu aku mengajak Rifka ke taman sekolah. Aku ingin mengobrol untuk yang terakhir kalinya dan ingin mengungkapkan isi hatiku kepadanya.

“ Ka! Aku mau jujur padamu. Sebenarnya aku suka sama kamu sejak kita pertama kali bertemu. Kamu mau tidak jadi pacar aku “, kataku.
“ Raf! Sebenarnya aku juga suka kamu tapi aku tidak mau menghancurkan prinsip aku “, kata Rifka.
“ Ya, Ka! Tapi bagaimana dengan perasaan aku ini? “, kataku sedih.
“ Mungkin suatu saat nanti kita dapat bertemu lagi. Kita kan masih bisa berteman “, kata Rifka.
“ Baik kita dapat bertemanan dan aku berharap bisa menjadi pacar kamu “, kataku dengan penuh harapan.

Akhirnya kami bepisah. Aku masuk SMK dan dia masuk SMA. Namun pada saat kuliah aku dan Rifka sudah tidak berkomunikasi lagi. Di karenakan Rifka ganti nomer dan dia juga kuliah di Bandung. Cinta kami pun tidak dapat bersatu. Kini Rifka hanya menjadi gadis impianku.

* SELES@I *